Minggu, 16 Februari 2014

SEJARAH SINGKAT KERAJAAN PAJAJARAN



Kerajaan Pajajaran


Sejarah Kerajaan Pajajaran- Kerajaan Pajajarana dalah sebuah kerajaan Hindu yang diperkirakan beribu kotanya di Pakuan (Bogor) di Jawa Barat.
Dalam naskah-naskah kuno nusantara, kerajaan ini sering pula disebut dengan nama Negeri Sunda, Pasundan, atau berdasarkan nama ibukotanya yaituPakuanPajajaran. Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan  ini didirikan tahun 923 oleh Sri Jaya bhupati, seperti yang disebutkan dalam prasasti Sanghyang Tapak.


Sejarah Kerajaan Pajajaran

Berdasarkan alur Sejarah Galuh, Kerajaan Pajajaran berdiri setelah Wastu Kancana wafat tahun 1475.
Kenapa demikian?
Karena sepeninggal Rahyang Wastu Kencana kerajaan Galuh dipecah dua diantara Susuk tunggal dan Dewa Niskala dalam kedudukan sederajat.
Pajajaran atau Pakuan Pajajaran beribukota di Pakuan (Bogor) di bawah kekuasan Prabu Susuk tunggal (Sang Haliwungan) dan Kerajaan Galuh yang meliputi Parahyangan tetap berpusat di Kawali di bawah kekuasaan Dewa Niskala (NingratKancana).
Oleh sebab itu pula Prabu Susuk Tunggal dan Dewa Niskala tidak mendapat gelar “PrabuSiliwangi”, karena kekuasan keduanya tidak meliputi seluruh tanah Pasundan sebagaimana kekuasan Prabu Wangi dan Rahyang Wastu Kancana (PrabuSiliwangi I).


Cikal Bakal Kerajaan Pajajaran
Sejarah kerajaan ini tidak  dapat terlepas dari kerajaan-kerajaan pendahulunya  di daerah Jawa Barat, yaitu Kerajaan Tarumanagara,
Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, dan Kawali.
Hal ini karena pemerintahan Kerajaan Pajajaran merupakan kelanjutan dari kerajaan-kerajaan tersebut. Dari catatan-catatan sejarah yang ada, dapatlah ditelusuri  jejak kerajaan ini;
antara lain mengenai ibukota Pajajaran  yaituPakuan.
Mengenai raja-raja Kerajaan Pajajaran, terdapat perbedaan urutan antara naskah-naskah  Babad Pajajaran, Carita Parahiangan, dan  CaritaWaruga Guru.

Selain naskah-naskah babad, Kerajaan Pajajaran juga meninggalkan sejumlah jejak peninggalan dari masa lalu, seperti:

1.      Prasasti  Batu Tulis, Bogor

2.      Prasasti Sanghyang Tapak, Sukabumi

3.      Prasasti Kawali, Ciamis

4.      Tugu  Perjanjian Portugis (padraƵ), KampungTugu, Jakarta

5.      Taman perburuan, yang sekarang  menjadi Kebun Raya Bogor.



Daftar raja Pajajaran :

1.      Prabu Susuk tunggal (1475-1482)
2.      Jaya Dewata / Prabu Siliwangi II (1482 – 1521)
3.      Surawisesa (1521 – 1535)
4.      Ratu Dewata (1535 – 1543)
5.      Ratu Sakti (1543 – 1551)
6.      Raga Mulya (1567 – 1579)

Keruntuhan
Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajaan Sunda lainnya, yaitu Kesultanan Banten.
Berakhirnya jaman Pajajaran ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana (singgahsana raja),
Dari Pakuan keSurasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf.
Batu  berukuran 200x160x20 cm itu diboyong keBanten karena tradisi politik agar di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru, dan menandakan Maulana Yusuf adalah penerus kekuasaan Pajajaran yang sah karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja (PrabuSiliwangi II).
Palangka Sriman Sriwacana tersebut saat ini bisa ditemukan di depan  bekas Keraton Surasowan di Banten.
Orang Banten menyebutnya Watu Gigilang, berarti mengkilap atau berseri, sama artinya dengan kata Sriman.
Saat itu diperkirakan terdapat sejumlah punggawa istana yang meninggalkan kraton lalu menetap di wilayah yang mereka namakan Cibeo Lebak Banten.
Mereka menerapkan tata cara kehidupan lama yang ketat, dan sekarang mereka dikenals ebagai orang Baduy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama :
Umur :