LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI

DISUSUN
OLEH:
DIDURI
SRI FARIDAH
DALENA
DEBY
MONICA ANJANI
INDRI
SUKMAWATI
JUDUL
PEMBEDAHAN
KATAK,IKAN DAN AYAM
![]() |
|||||||
![]() |
![]() |
||||||
![]() |
|||||||
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan ini telah diterima dan disahkan untuk dipergunakan
sebagai mata pelajaran biologi
Disahkan di : Blambangan umpu
Tanggal :
13 maret 2014
Hari :
kamis
Tempat :
laboratorium biologi
SMAN1 blambangan umpu
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang , yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan uji pembedahan ayam, katak dan ikan
dalam bentuk laporan dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin kami penyusun
laporan tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah banyak membantu
penyusun agar dapat menyelesaikan laporan ini Semoga laporan ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya
laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca .
Blambangan
umpu, 13 maret 2014
Penulis
Kelompok
VI
DAPTAR
ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Bab1. Pendahuluan
1.1
latar belakang
1.2
tujuan
Bab II. Prosedur
percobaan
2.1 Alat dan bahan
2.2 prosedur kerja
Bab III . HASIL DAN
PENGAMATAN
3.1 Hasil pengamatan
a. pembedahan katak
b. pembedahan ikan
c. pembedahan
ayam
BAB VI PENUTUP
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Anatomi hewan adalah
ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian organ tubuh hewan beserta
fungsinya. Dalam pengamatan anatomi hewan, diperlukan adanya pembedahan untuk
mengetahui lebih jelas sistem organ pada hewan, khususnya organ sistem pencernaan
dan organ sistem pernafasan secara langsung. Hewan yang dijadikan objek
penelitian atau pengamatan adalah katak sawah yang termasuk dalam kelas amfibi
karena dapat hidup di darat dan di air, ikan hewan yang termasuk hewan
invertebrata yang hidup di air dan ayam hewan ternak yang hidup di darat. Katak
memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan, ikan memiliki sistem pernafasan menggunakan insang. Pada sistem
pernafasan tersusun atas celah glottis, laring, bronchus, bronkeolus, alveolus,
dan alveoli.
Praktikum tentang
Anatomi Hewan bertujuan untuk mengetahui organ-organ dalam sistem pencernaan
dan sistem pernafasan, dan untuk mengetahui susunannya serta nama-nama organ
pada tubuh katak, ikan dan ayam. Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai
bahan pembelajaran serta kita dapat mengetahui fungsi dari bagian-bagian organ
pada tubuh katak, ikan dan ayam.
1.2. Tujuan
- Untuk mengetahui sistem pencernaan pada kelinci , ayam dan cicak
- Untuk mengetahui dan membedakan system pencernaan pada
masing-masing hewan
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimna system pencernaan pada kelinci , ayam dan cicak ?
2. Apakah perbedaan system pencernaan pada ke;linci , ayam , dan
cicak ?
BAB. III PROSEDUR PERCOBAAN
2.1 ALAT DAN BAHAN
1. ALAT;
Ø Pinset
Ø Gunting
Ø Pisau bedah
Ø Pentul
Ø Cutter
Ø Kapas
Ø Papan bedah
2. BAHAN:
Ø Pembius/alkohol
Ø Katak
Ø Ayam
Ø Ikan
2.2. prosedur KERJA DAN LANGKAH-LANGKAH :
a. BEDAH
KATAK :
Ø Bius katak yang akan
dibedah dengan pembius/alcohol
Ø Letakkan dan beri
pentul pada bagian sayap dan kaki.
Ø Iris badan katak mulai
dari dubur hingga ke leher.
Ø Hilangkan daging yang
terdapat pada bagian dada hingga terlihat organ-organ dalamnya.
Ø Ulurkanlah alat pencernaan pada katak dari mulut
hingga anus ( kloaka ).
Ø Silahkan identifikasi semua alat-alat
pencernaan pada katak.
Laporan Hasil Penelitian
a. Pembedahan Katak
1. Rongga mulut
Ø Rahang Atas
Pada cavum oris ini
terdapat lingua yang berbentuk bifida yang berfungsi untuk menangkap mangsa,
pada lingua ini disokong oleh apparatus hyodeus (Radiopoetro)
Organ ini juga terdapat Dentes yang terletak
pada dua bagian tepat. yang pertama pada tepi maxilla yang berderet panjang dan
yang kedua pada suatu bidang kecil pada vomer dan memenuhinya. Giginya tersebut
berbentuk conus atau kerucut, tidak memiliki pulpa atau jaringan syaraf dan
melekat pada tulang. Giginya tersebut berfungsi untuk memegang mangsa
(Radiopoetro)
Ø Palatum
Pada paltum terdapat
susunan cilia, yang berfungsi untuk menimbulkan aliran cairan-cairan mulut pada
permukaan dinding cavum oris.
Ø Pterygoid
Mempunyai tiga cabang,
kea rah anterior, medial, dan latero posterior
Ø Rahang Bawah
Pada rahang bawah amphibi hanya terdiri oleh
duah buah tulang, yaitu os dentarium dan os angulo sphlenium (Anonim, 2008)
2. Faring
3. Esophagus
Setelah dari dari cavum oris, makanan menuju
esofagus yang berupa saluran pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi alkalis
dan mendorong makanan masuk lambung. Berbentuk saluran pendek.
4. Ventrikulus
Pada organ ini berbentuk seperti kantung, bila
terisi makanan akan menjadi lebih lebar. Ventrikulus terdiri dari dua saluran,
pertama adalah cardia yang berfungsi sebagai tempat masuknya esophagus, dan
yang ketiga pylorus yang berbentuk lubang untuk menuju intestinum.
Pada dinding ventriculus ini terdapat kelenjar
pencernaan makanan yang menghasilkan pepsin dan HCL. Pemasukan makanan dari
ventrikulus ke duodenum diatur oleh m. sphincter pylori (Radiopoetro)
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan.
Berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju
usus. Bagian muka ventrikulus yang besar disebut cardiac, sedang bagian
posterior mengecil dan berakhir di pyloris.
Kontraksi dinding otot ventrikulus meremas
makanan menjadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventrikulus yang mengandung
enzim atau fermen, yang merupakan katalisator. Tiap – tiap enzim mengubah
sekelompok makanan menjadi ikatan – ikatan yang lebih sederhana. Enzim yang
dihasilkan oleh ventrikulus dan intestinum terdiri atas pepsin, tripsin,
erepsin untuk protein, lipase untuk lemak.
Di samping itu, ventrikulus juga menghasilkan asam klorida untuk mengasamkan bahan makanan. Mengasamkan bahan makanan berguna untuk membunuh mangsa dan membunuh kuman penyakit, mengingat mangsa katak adalah serangga atau hewan kecil lainnya yang mungkin masih hidup. Gerakan yang menyebabkan makanan berjalan dalam saluran disebut gerakan peristaltik.
Di samping itu, ventrikulus juga menghasilkan asam klorida untuk mengasamkan bahan makanan. Mengasamkan bahan makanan berguna untuk membunuh mangsa dan membunuh kuman penyakit, mengingat mangsa katak adalah serangga atau hewan kecil lainnya yang mungkin masih hidup. Gerakan yang menyebabkan makanan berjalan dalam saluran disebut gerakan peristaltik.
Di dekat lambung, menempel pankreas yang
berwarna kuning yang menghasilkan enzim mencerna makanan.
5. Intestinum tenue (usus)
Intestinum tenue terdiri dari :
Dapat dibedakan atas usus halus dan usus
tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas
batas-batasnya.
Duodenum atau usus dua belas jari bagian usus
ini kaya dengan sel-sel piala yang menghasilkan mucus, disini makanan
diabsorbsi masuk kedalam systema portae hepatis, yaitu susunan venae yang
membawa hasil-hasil pencernaan dari intestinum ke hepar sebelum kembali ke cor,
dilanjutkan ke jejunum.
Di dalam usus terjadi penyerapan makanan oleh
enzim yang dihasilkan pankreas.
Makanan masuk ke dalam intestinum melalui ventrikulus melalui klep pyloris.
Makanan masuk ke dalam intestinum melalui ventrikulus melalui klep pyloris.
Di dalam usus besar katak hanya terjadi
penyerapan air dan pembusukan sisa makanan. Bahan makanan yang merupakan sisa
dalam intestinum mayor akan menjadi feses. Usus besar berakhir pada rektum dan
akan menuju kloaka
6. Kloaka
Organ ini merupakan ujung dari saluran
pencernaan atau muara dari saluran pencernaan. Organ ini sebenarnya mempunyai
tiga fungsi, selain sebagi muara pencernaan, organ ini juga sebagai rongga
kelamin dan rongga urin
b. Bedah ikan
CARA KERJA:
1. Letakkan ikan ke tempat
pembedahan
2. Lalu ukur ikan dengan
menggunakan mistar
3. Amati dan ukur setiap
bagian-bagian luar pada ikan
4. Kemudian lakukan
pembedahan pada ikan
5. Amati dan ukur setiap
bagian-bagian dalam pada ikan
6. Tulislah hasil pengamatan
tersebut
7. Buatlah laporan hasil
pengamatan tersebut
Hasil Pengamatan Ikan
Ikan mempunyai insang, di perut ikan terdapat
empedu, hati, jantung, usus, saluran kloaka, dan lambung. Bagian anatomi
ikan, dimana terdapat insang yang berfungsi sebagai alat pernafasan pada ikan.
Terdapat hati dan empedu, hati yang berfunggsi untuk mengambil sari-sari
makanan didalam darah serta penghasil empedu, empedu berfungsi sebagai penawar
atau penetralisir racun, hati dan empedu ini letaknya selalu berdekatan .Dan
terdapat Jantung yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi darah, jantung ini
terletak di depan hati.
Laporan hasil bedah
ayam
Sistem pencernaan terdiri
dari seluran pencernaan dan organ asosori. Saluran pencernaan merupakan organ
yang menghubungkan dunia luar dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses
metamolik di dalam tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari 11 bagian
antara lain:
1. Mulut
2. Esophagus
(Kerongkongan)
3. Crop
(Tembolok)
4.
Proventriculus (Lambung kelenjar)
5. Gizzard
(Empedal)
6. Duodenum
7. Usus halus
(Small Intestine)
8. Ceca (Usus
Buntu)
9. Rectum (Usus
Besar)
10. Kloaka
11. Vent (Anus)
Sementara organ pencernaan tambahan terdiri
dari 2 bagian antara lain:
1. Pangkreas
2. Hati
Fungsi Dari Masing-Masing Organ Diatas Antara
Lain:
1.
Mulut
Mulut ayam tidak memiliki lidah, pipi, dan
gigi. Langit-langitnya lunak, tetapi memiliki rahang atas dan bawah yang
menulang untuk menutup mulut. Rahang atas melekat pada tulang tengkorak dan
yang bawah bergantung. Langit-langit kertas dibagi oleh celah sempit yang
panjang di bagian tengah yang terbuka ke bagian saluran nasal. Lubang ini dan
tidak adanya langit-langit lunak menjadikan tidak mungkin bagi burung untuk melakukan
penghampaan untuk menghisap air ke dalam mulut. Burung harus menyeduk air ke
atas bila minum dan membiarkannya turun kerongkongan oleh adanya gaya
gravitasi.
Kedua rahang berhubungan sebagai paruh. Lidah
berbentuk seperti pisau yang memiliki permukaan kasar di bagian belakang untuk
membantu mendorong makanan ke esophagus. Seliva dengan enzim amilase
disekresikan oleh kelenjer di mulut. Namun, pakan melalui mulut lajunya terlalu
cepat sehingga sedikit terjadi perubahan pada pencernaan di sini.
2.
Esophagus
Esophagus sering disebut juga kerongkongan
yang berupa pipa tempat pakan, melalui saluran ini dari bagian belakang mulut
(pharynx) ke proventrikulus. Bagian dalam kerongkngan terdapat kelenjar mukosa
yang berfungsi membasah makanan sehngga makanan menjadi licin. Pada dinding
kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur gerakan peristaltic, yaitu gerak
meremas-remas makanan yang berbentuk gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke
proventrikulus.
3.
Crop (tembolok)
Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh,
ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang di kenal
sebagai crop (tembolok). Tembolok berperan sebagai tempat penyimpanan pakan.
Sedikit atau bahkan tidak ada proses pencernaan di sini, kecuali pencampuran
sekresi saliva dari mulut yang di lanjutkan aktivitasnya di tembolok.
4.
Gizzard (empedal)
Gizzard sering kali juga disebut muscular
stomach (perut otot). Lokasinya berada di antara ventrikulus dan bagian atas
usus halus. Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat kuat sehingga ayam
mampu menggunakan tenaga yang kuat. Mukosa permukaan gizzard sangat tebal,
tetapi secara tetap tererosi. Reruntuhan gizzard tertinggal bila kosong, tetapi
bila pakan masuk, otot berkontraksi. Partikel pakan yang lebih besar
menyebabkan kontraksi juga semakin cepat. Biasanya, gizzard mengandung material
yang bersifat menggiling, seperti grit, karang dan batu kerikil. Partikel pakan
segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus.
Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi
pakan berupa meterial kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam.
6.
Usus halus (small intestine)
Usus halus merupakan organ utama tmpat
berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan. Berbagai enzim yang
masuk ke dalam saluran pencernaan ini berfungsi mempercepat dan
mangefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak untuk mempermudah
proses absorpsi.
Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar
62 inci atau 1,5 m. Secara anatomis, usus halus di bagi menjadi tiga bagian,
yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
·
Duodenum(12 jari)
-
Bermula dari ujung distal gizzard
-
Berbentuk kelokan, disebut duodenal loop
-
Bermuara 2 saluran yaitu dari pancreas dan kantong empedu.
1.
kantong empedu
berisi empedu,yang dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak.
2. pankreas
menempel pada kelokan ini mengsekresikan pankreatik
juice yang
mengandung enzim:
Amilase
:mengubah tepung jadi gula
Tripsin : mengubah protein jadi peptide
Lipase : mengubah trigleserid/lemak:asam lemak+ gliserol
·
Jejenum dan Ilium
-
Merupakan segmen yang sulit dibedakan pada saluran pencernakan ayam.Ada
beberapa ahli yang menebut kedua segmen tsb disebut usus halus bagian
bawah
-
Langsung berbatasan dengan usus besar.
·
Jejenum (Usus kosong )
-
Makanan mengalami pencernakan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan didindig usus.
Enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus sebagai berikut :
1. Enterokinase
: fungsi, mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
2.
Erepsin: mengubah dipeptida/peptone menjadi asam amino
3.
Maltase: mengubah maltosa menjadi glukosa
4.
Disakarase: mengubah disakarosa menjadi monosakarida
5.
Peptidase: mengubah polipeptida menjadi asam amino
6.
Sukrase: mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
7.
Lipase: mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
·
Ilium = Usus penyerapan
Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat
banyak lipatan/lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi
memperluas permukaan usus sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih
sempurna. Setiap vilus mengandung pembuluh limfa yang di sebut lacteal dan
pembuluh kapiler.
7.
Ceca (usus buntu)
Diantara usus halus dan usus besar, terdapat
dua kantong yang disebut sebagai ceca(usus buntu). Dalam keadaan normal,
panjang setiap ceca cekitar 6 inci atau 15 cm. Pada unggas dewasa yang sehat,
ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan tetapi, tidak ada bukti
mengenai peran serta dalam pencernaan. Hanya sedikit air terserap, sedikit
karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa bakteri.
8.
Usus besar
Panjang usus besar sekitar 10 cm dan
diameternya dua kali usus halus, hal ini dapat dilihat pada ayam dewasa
Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian
akhir usus halus dan kloaka
Berfungsi mengatur kadar air sisa makanan.
didalam usus besar terdapat bakteri Esecherichia coli yang membusukan sisa-sisa
makanan menjadi feses. Pembusukan menyebabkan feses lunak dan mudah di
keluarkan.
Bagian akhir usus besar (rectum) tidak
terjadi lagi penyerapan air. Rectum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan
terjadinya defekasi yaitu pengeluaran zat-zat sisa makanan melalui anus.
9.
Kloaka
·
Kloaka sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran
pencernaan, saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara.
·
Air kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta
berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan atau tinja.
·
Kloaka berbentuk bulat terletak pada akhir saluran pencernaan.
Pangkreas terletak di antara duodenal
loop pada usus halus. Pangkreas merupakan suatu kelenjer yang
berfungsi sebagai kelenjer endokrin maupun sebagai kelenjer eksokrin. Sebagai
kelenjer endokrin, pangkreas mensekresikan hormon insulin dan glukagon.
Sementara sebagai kelenjer eksokrin, pangkreas mensekrsikan cairan yang diperlukan
sebagai proses pencernaan di dalam usus halus, yaitu pencreatic juice.
Cairan ini selanjutnya mengalir kedalam duodenum melalui pancreatic duct
(saluran pangkreas), dimana lima enzim yang kuat membantu pencernaan pati,
lemak, dan protein.
Beberapa enzim dari pangkreas di simpan dan
disekresikan dalam bentuk inaktif dan menjadi aktif pada saat berada di saluran
pencernaan. Tripsinogen adalah enzim proteolitikyang di aktifkan di dalam usus
halus oleh enterokinase, suatu enzim yang di sekresikan dari mukosa usus.
Tripsinogen di aktifkan menjadi tripsin. Kemudian, tripsin akan mengaktifkan
kimotripsinogen menjadi kimotripsin. Enzim yang lainnya-nuklease, lipase dan
amilase-disekresikan dalam bentuk aktif. Beberapa enzim membutuhkan kondisi
lingkungan optimal untuk dapat berfungsi.
b.
Liver (hati)
Dari perut dan usus halus, sebagian besar
pakan yang diserap masuk ke dalam vena portal menuju hati, suatu kelenjar
terbesar kedalam tubuh. Hati tersusun dari dua lobi besar.
Fungsi fisiologi hati
sebagai beriku:
1. Sekresi
empedu.
2. Detoksifikasi
persenyawaan racun bagi tubuh.
3. Metabolisme
protein, karbohidrat, dan lipida.
4. Penyimpan
vitamin.
5. Penyimpan
karbohidrat.
6. Destruksi
sel-sel darah merah.
7. Pembentukan
protein plasma.
8. Inaktifasi
hormon polipeptida.
Fungsi utama hati dalam pencernaan dan
absorpsi adalah produksi empedu. Empedu penting dalam proses penyerapan lemak
pakan dan ekskresi limbah produk, seperti kolesterol dan hasil sampingan
degradasi hemoglobin. Warna kehijauan empedu disebabkan karena produk akhir
destruksi sel darah merah, yaitu biliverdin dan dilirubin.
Volume empedu tergantung pada.
1. Aliran darah
2. Status
nutrisi unggas
3. Tipe pakan
yang dikonsumsi
4. Sirkulasi
empedu enterohepatic.
c.
Kantong empedu (gallblader)
Ayam memiliki kantong empedu tetapi beberapa
jenis burung tidak. Dua saluran empedu mentransfer empedu dari hati ke usus.
Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar, dimana sebagian besar empedu mengalir
dan kadang-kadang di tampung. Sementara pada seluran sebelah kiri tidak
melebar. Oleh karena itu, hanya sedikit empedu yang mengalir melelui bagian ini
secara langsung ke usus
4.2. Pembahasan
Setelah dilakukan pembedahan terlihat adanya jantung, lambung,
hati, limfe, pankreas, usus halus, usus 12 jari, usus besar, dan
kloaka. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumanto
(1994), bahwa saluran-saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut
kemudian lidah yang berfungsi menangkap makanan setelah makanan dicerna di
mulut kemudian dilanjutkan ke kerongkongan, dalam kerongkongan dilanjutkan ke
lambung. Prawiro (1999) menambahkan kelenjar-kelenjar pencernaan itu berurutan
bekerja sesuai denga funginya masing-masing. Kelenjar-kelenjar pencernaan itu
bekerja dengan baik.
Lambung berwarna keputih-putihan yang terletak di
sebelah kiri perut katak. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sumanto (1994), bahwa di dalam lambung, makanan masih
kenyal kemudian diteruskan ke usus. Usus 12 jari merupakan lanjutan dari
lambung sebgai bagian pertama dari usus halus. Percobaan terlihat berurutan
yaitu usus 12 jari, usus halus, usus besar dan kloaka. Hal ini sesuai dengan
pendapat Kastowo (1948), bahwatempat pembuangan akhir yaitu pada kloaka
yang merupakan pelepasan bagaian salauran ginjal, kelenjar kelamin, dan anus.
Pengamatan terhadap sistem organ pernapasan pada katak sawah
terlihat adanya paru-paru yang berada di samping jantung yang berwarna coklat
pekat. Menurut Tjitrosoepomo (1979) paru-paru katak terdiri dari dua
kantong dengan sedikit lipatan di dalam yang membantu permukaan dalam untuk
membantu ruang-ruang kecil alveoli. Alveoli dibatasi oleh pembuluh kapiler
paru-paru.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada anatomi hewan, khususnya katak
sawah (Rana canorivara), dapat disimpulkan bahwa organ-organ yang
menyusun tubuh katak secara lengkap yaitu jantung, paru-paru, hati, pankreas,
kantung empedu, lambung, usus, kloaka. Siste pernapasan pada katak yaitu pada
saat katak masih berbentuk larva sampai berudu menggunakan insang dan setelah
dewasa bernafas dengan menggunakan kulit yang terletek di permukaan tubuhnya,
kemudian dengan paru-paru.
Pernapasa katak dibedakan menjadi dua fase yaitu fase inspirasi
da fase ekspirasi. Sistem pencernaan pada katak sudah lengkap yaitu mulut,
kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan kloaka.
Sedangkan kelenjar pencernakan terdiri dari hati, kantung empedu, da pankreas
yang membantu prses pencernakan makanan.
AFTAR
PUSTAKA
Iskandar, T. 1998.
Amphibia Jawa dan Bali. Puslitbang Biologi, Bogor.
Kastowo, H. 1984.
Anatomi Komparativa. Alumni, Bandung.
Prawiro, A. 1999.
Biologi I. CV.Karang Asem, Semarang.
Sumanto. 1994.
Fisiologi Hewan (Bio-4209). Fakultas Biologi UNS, Surakarta.
HASIL PEMBEDAHAN AYAM








HASIL PEMBEDAHAN KATAK






HASIL PEMBEDAHA IKAN








ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM




Nama : Ajiji
BalasHapusUmur : 18 Tahun..
makasih atas informasinya.. mampir ya ke www.m3mastermultimedia.blogspot.com/
Nama : Ajiji
BalasHapusUmur : 18 Tahun..
makasih atas informasinya.. mampir ya ke www.m3mastermultimedia.blogspot.com/
Makasih infonya
BalasHapus